Jumat, 26 Februari 2010

Tips Memilih Pelumas Yang Baik


Memilih Pelumas :
Perhatikan tingkat mutu dan kekentalannya
Saat ini banyak sekali jenis dan merek pelumas yang beredar di pasar, masing-masing menawarkan kelebihan. Karenanya tak jarang banyak pengguna pelumas yang bingung memilih pelumas yang sesuai untuk kebutuhan mesinnya. Sayangnya, tak semua pemakai pelumas memahami dasar penggunaan pelumas. Biasanya pemilik kendaraan pasrah saja dan mempercayakan urusan yang satu ini kepada para mekanik di bengkel. Apapun kata mekanik mereka terima begitu saja. Karena tak heran jika satu mobil sering berganti-ganti merek dan jenis pelumas, sesuai saran dan "kepentingan" mekanik. Lalu bagaimana sebenarnya cara memilih pelumas yang baik untuk mesin kendaraan?
Minyak pelumas terdiri dari berbagai jenis. Dalam penggunaannya harus disesuaikan dengan persyaratan mesin yang telah ditentukan oleh pembuat mesin. Karena itu kenalilah mesin anda dan ketahuilah pelumas dengan spesifikasi apa yang direkomendasikan untuk digunakan. Mesin-mesin diesel berbahan bakar solar seperti truk atau angkutan umum berbeda kebutuhan pelumasnya dengan mobil yang berbahan bakar bensin. Karena itu ada pelumas yang dirancang khusus untuk mesin bensin, ada pula yang dirancang khusus untuk mesin diesel. Tapi ada juga pelumas yang dapat digunakan untuk keduanya, untuk mesin bensin bensin sekaligus mesin diesel. Pelumas yang pada spesifikasinya tercantum kode ganda misalnya SG/CD, berarti pelumas tersebut dapat digunakan untuk mesin bensin (dengan spesifikasi SG) dan mesin diesel (dengan spesifikasi CD). Penyebutan kode SG terlebih dahulu menyatakan bahwa pelumas tersebut lebih diutamakan untuk mesin bensin.
Pelumas sangat menentukan kemampuan kerja sebuah mesin, baik otomotif maupun industri. Pemilihan dan penggunaan pelumas yang tepat akan sangat membantu kelancaran kerja dan keawetan sebuah mesin. Salah memilih pelumas bisa berakibat fatal. Dalam memilih pelumas ada dua hal yang harus diperhatikan dengan seksama yaitu : klasifikasi mutu pelumas (API Service) dan tingkat kekentalan pelumas (SAE).
Klasifikasi Mutu Pelumas (API Service)
Untuk mengukur standar mutu pelumas dipakai standar American Petroleum Institute (API) Service. American Petroleum Institute adalah sebuah lembaga resmi di Amerika Serikat yang diakui di seluruh dunia, yang membuat kategori pelumas sesuai dengan kerja mesin.
Klasifikasi pelumas mesin berbahan bakar bensin ditandai dengan huruf S sedangkan untuk mesin diesel (berbahan bakar solar) ditandai dengan huruf C. Klasifikasi sesuai dengan tingkat kemampuan pelumas dimulai dari yang terendah adalah SA, SB, SC, SD, SE, SF, SG, SH, SJ dan SL (untuk mesin bensin) dan CA, CB, CC, CD, CE, CF-4, CH-4 dan CI-4 (untuk mesin diesel). Pelumas yang memenuhi standar mutu ditandai dengan pencantuman kata "API Service", diikuti dengan klasifikasinya. Contoh : Pennzoil GT Performance Plus, API Service SJ.
Pelumas dengan API Service SL lebih baik kemampuan kerjanya dari SJ. Pelumas dengan API Service SJ lebih baik dari API Service SH, demikian seterusnya, yang berlaku juga untuk mesin diesel. Pelumas dengan API Service CH-4 lebih baik kemampuan kerjanya dari pelumas API Service CF-4. Oleh pembuat mesin, setiap kendaraan sudah ditentukan spesifikasi apa yang harus digunakan, yang tercantum dalam buku manual. Menggunakan pelumas yang spesifikasinya lebih tinggi dari yang ditentukan oleh pembuat mesin, tidak jadi masalah. Tetapi sangat tidak disarankan menggunakan pelumas dengan klasifikasi lebih rendah dari yang ditentukan karena akan berakibat kurang baik pada mesin.
Tingkat Kekentalan
Untuk mengurangi gesekan dan keausan, dibutuhkan "lapisan" di antara dua permukaan yang bergerak untuk mencegah kontak langsung logam dengan logam. Lapisan pelumas ini diperlukan dengan ketebalan yang minimum. Ketebalan lapisan pelumas tergantung pada kekentalan. Kekentalan adalah karakteristik yang sangat penting dari pelumas. Kalau kekentalan pelumas tinggi, maka lapisan pelumas yang terbentuk akan tebal. Kalau kekentalan rendah, maka lapisan pelumas yang terbentuk akan tipis.
Kalau standar API dipakai untuk mengukur standar mutu pelumas, maka untuk mengukur tingkat kekentalan pelumas dipakai standar SAE - Society of American Engineers.
Dalam pelumas dikenal dua tingkat kekentalan yaitu :
  1. Pelumas dengan kekentalan tunggal (mono grade)
    Monograde ditandai dengan satu angka SAE misalnya SAE 10, SAE 30, SAE 40, SAE 90, dll
  2. Pelumas dengan kekentalan ganda (multi grade)
    Multi grade ditandai dengan dua angka SAE misalnya SAE 10W-40, SAE 20W-50, dll
Pelumas mono grade hanya memiliki satu tingkat kekentalan. Pelumas kategori ini memiliki rentang yang relative sempit atau kecil terhadap perubahan temperatur. Kini yang banyak digunakan adalah pelumas multi grade. Pelumas multi grade memiliki rentang kekentalan yang relatif luas atau lebar, sehingga lebih fleksibel beradaptasi terhadap perubahan temperatur. Contohnya pelumas SAE 20W-50. Huruf W pada SAE 20W-50 menunjukkan bahwa bila pelumas dipakai pada suhu rendah (W=winter/dingin), pelumas akan bersifat seperti pelumas SAE 20. Sementara angka 50 menunjukkan bahwa pada suhu tinggi (panas) pelumas bersifat seperti SAE 50.
Dibanding dengan pelumas mono grade, maka pelumas multi grade bisa disebut "dingin tidak beku, panas tidak cair". Karena sifatnya yang fleksibel mempertahankan kinerja pada berbagai tingkatan suhu, maka pelumas ini relatif cocok dipakai untuk semua mesin.
Terkait: Evalube tips

Kamis, 25 Februari 2010

Busi Twin Tip dari Denso


Salah satu produsen busi terkenal Jepang, Denso, mengumumkan bahwa mereka secara resmi pada 6 Januari 2010 mulai memasarkan produk terbaru yang dinamai Twin Tip buat konsumen di Negeri Matahari Terbit.

Denso mengkalim, busi baru ini mampu mengirit konsumsi bahan bakar sampai 1,2 persen dibandingkan busi konvensional yang dibuat dari nikel. Keunggulan lain, busi ini menaikkan torsi 1,1 persen dan menurunkan kadar emisi karbondioksida 0,8 persen.

Menurut Denso, busi ini sebenarnya sudah dijual di Amerika Utara dan Eropa (termasuk Rusia). Ciri khas busi ini, elektroda massa (ground) juga mempunyai ujung, seperti elektroda tengah. Dengan struktur seperti ini, pengapian menjadi lebih baik.

Tak hanya itu, busi ini juga menggunakan materi hasil pengembangan terbaru, yaitu campuran nikel, untuk elektroda massa dan tengah. Materi ini memungkinkan elektroda tengah dibuat 40 persen lebih kecil dibanding busi konvensional yang dibuat dari nikel.

Dijelaskan, ukuran kecil pada elektroda berfungsi untuk mengurangi pembesaran nyala. Pasalnya, bila ukuran elektroda besar, maka busi akan menjadi dingin dan menyebabkan kinerja pengapian jadi menurun.

Umur pakai busi ini juga diklaim lebih lama, seperti busi yang dibuat dari iridium dan platinum. Namun karena Twin Tip menggunakan campuran nikel, harganya lebih murah dibandingkan iridium dan platinum. Adapun kinerjanya lebih baik atau di atas busi konvensional yang dibuat dari nikel. Karena itu, harga dan kinerja berada antara busi iridium/platinum dan konvensional (nikel).

Sumber: http://otomotif.kompas.com/read/xml/2010/01/05/11260593/busi.twin.tip.dari.denso

Honda 3R-C


Makin sesaknya lalu lintas kota dan kian sempitnya lahan parkir menyebabkan para desainer dan produsen mobil tambah tertarik dengan kendaraan kecil. Salah satunya adalah Honda Motor. Untuk itu, pada Pameran Mobil Geneva yang akan diselenggarakan dari 4 sampai 14 Maret mendatang, Honda akan menampilkan salah satu kendaraan konsep masa depan yang sekaligus dijadikan jagoan di arena itu, yaitu 3R-C bertenaga listrik.
Honda menilai konsep baru ini cukup radikal. Pasalnya, kendaraan kecil mirip sepeda motor roda tiga ini—dua di depan dan satu belakang—menggunakan setir seperti mobil. Karena itu pula, 3R-C disebut sebagai komuter kota minimalis tanpa emisi.
Kendati belum menjelaskan dimensinya, tetapi dengan postur minimalis, kendaraan dinilai mampu bergerak atau melakukan manuver secara lincah di tengah lalu lintas kota yang padat. Di samping itu, juga lebih mudah diparkir. Tingkat kenyamanan dan keamanannya pun jauh lebih baik ketimbang naik sepeda motor. Pasalnya, bodi dan pintu ikut melindungi pengendaranya.
Penampilan kendaraan cukup menarik. Motor roda tiga yang ekspresif dan hanya bisa dinaiki oleh pengendaranya (tak ada boncengan). Ciri khas lain dari 3R-C, yaitu dilengkapi dengan kanopi yang menutup jok atau interior ketika kendaraan diparkir atau tidak dipakai.
Begitu dijalankan, kanopi akan berfungsi sebagai tameng atau pelindung depan (windshield) yang melindungi pengendaranya dengan posisi duduk lebih rendah. Tambahan lain, di bagian depan disediakan tempat menyimpan barang yang bisa dikunci.
Menurut Honda, kendaraan konsep terbarunya ini merupakan hasil rancangan para desainer Eropa yang bekerja untuk Riset dan Desain Honda di Milan Italia.
Sumber: http://otomotif.kompas.com/read/xml/2010/02/25/06132171/honda.3r-c.komuter.minimalis.buat.perkotaan

Tip Merawat Motor


Berikut tip mudah merawat motor:
1. Periksa kondisi oli, karena oli berperan penting untuk melumas komponen-komponen mesin, seperti stang seher, seher, dan ring seher, kruk as dan noken as atau stang klep. Jika minyak pelumas sudah berwarna kehitam-hitaman atau kelenturan daya lumasnya berkurang, maka sebaiknya segera diganti dengan oli yang sesuai dengan rekomendasi pabrikan.
2. Periksa kondisi aki. Jangan biarkan air aki melewati batas maksimum dan minimum yang mengakibatkan bisa mempercepat kerusakan pada sel-sel aki. Tambahkan aki pada pagi hari. Segera ganti jika baterai atau aki sudah mulai melemah.
3. Periksa rantai dan gir. Jangan biarkan rantai terlalu kendor atau terlalu kencang. Cek juga kondisi gir, jika sudah tajam segera ganti karena jika tidak rantai bisa tiba-tiba putus.
4. Periksa kabel koil dan busi. Segera ganti kabel yang kelihatannya sudah cukup umur dan banyak terlihat keretakan dan pengerasan pada kabel. Jangan lupa perhatikan keberadaan busi karena busi sangat vital untuk kelancaran sebuah mesin kendaraan.
5. Perhatikan selang bensin. Jangan membiarkan kondisi selang bensin mengeras atau terjadi retakan-retakan, karena bagian dalam selang bisa jadi sudah tidak elastic dan mengakibatkan serbuk kotoran yang berasal dari selang terbawa ke karburator.
6. Panaskan mesin selama dua menit. Panaskan mesin sebelum motor dijalankan agar sirkulasi oli bisa melumasi seluruh bagian dalam mesin yang bergerak.
7. Periksa tekanan angin ban. Jangan terlalu keras dan juga jangan kurang karena bisa berakibat kembang ban motor rusak.
8. Selalu menggunakan suku cadang yang asli.
Sumber: http://warungtips.com/tip-merawat-motor.html

Mercedes-Benz Batik


Pihak PT Mercedes-Benz Indonesia (MBI), selaku inisiator, begitu percaya diri untuk menjadi satu-satunya mobil mewah dengan motif (cat) batik–yang notabene motif kain tradsional asli Indonesia. Sedan mewah yang dibatik tersebut merupakan model terbaru yang dipasarkan MBI.
MBI bukan tanpa alasan untuk melakukannya. Ini terkait dengan program
“Mercedes-Benz Tribute to Indonesia,” yang salah satunya mengangkat tradisi lokal sebagai penghormatan untuk Indonesia, sekaligus peringatan 40 tahun Mercedes-Benz beroperasi di Indonesia.
Bekerja sama dengan Pemerintah Daerah (Pemda) DKI Jakarta, MBI memberikan apresiasi pada batik sebagai salah satu aset nasional. Saat ini, batik merupakan kekayaan budaya Indonesia yang sangat terkenal hingga ke dunia internasional. Inilah yang kemudian ditetapkan UNESCO pada 2 Oktober 2009 untuk Indonesia.
Keren! Begitu kesan setelah menyaksikan Mercedes-Benz C 250 CGI yang dibatik. Mahakarya ini digarap oleh perancang busana batik ternama di Indonesia, Carmanita. Ken­daraan ini akan ditempatkan dalam sebuah lelang di mana sebagian hasil dari lelang tersebut akan disumbangkan kepada lembaga sosial.
Setidaknya 200 tamu turut hadir menyaksikan acara yang mempersembahkan terobosan baru dalam mengomunikasikan kesenian batik. Siapa yang beruntung menjadi pemilik Mercy batik ini, ya?
Mobil ini ditampilkan di hadapan khalayak secara resmi dalam acara yang diadakan di Balai Kota Jakarta, Gubernur Jakarta Fauzi Bowo akan bertindak sebagai tuan rumah dalam rangka penghargaan terhadap Batik Indonesia.

Komitmen MBI
Mercedes-Benz, menurut President & CEO MBI Rudi Borgenheimer, akan memperkuat komitmennya untuk terus berperan dalam mendukung program-program di bidang lingkungan, seni budaya, sosial, dan pendidikan.
Sebelumnya, MBI juga be­kerja sama Pemda Jakarta telah menanam 3.000 pohon trembesi di Jakarta, menggandeng Mercedes-Benz Club Indonesia mengadakan Rally Batavia II yang dikemas khusus dengan mengangkat tema kekayaan budaya Indonesia.
Penanaman pohon trembesi yang dikenal dengan kelebihannya dalam kekuatannya me­nyerap air tanah dan juga berdasarkan penelitian bahwa tanaman itu mampu menyerap 28 ton karbon dioksida dari setiap batangnya dalam satu tahun.
Pohon ini dipercaya merupakan tanaman yang tepat untuk dapat membantu menanggulangi pemanasan global. Acara tersebut berlangsung Minggu (7/2) di seputar Banjir Kanal Barat, Banjir Kanal Timur, dan Tol Sedyatmo yang diberi nama “Mercedes-Benz Green Belt.”
Yang unik, dalam kegiatan itu terlibat sekitar 150 kendaraan Mercedes-Benz dari tahun lawas hingga kendaraan yang baru saja diluncurkan awal tahun ini. Aksi reli ini dimulai dimulai dari Balai Kota Jakarta, mengunjungi tempat-tempat bersejarah yang sarat akan budaya di seputar Jakarta. Peserta mengenakan busana budaya Indonesia.

Sumber: http://www.sinarharapan.co.id/auto-style/berita/read/mercedes-benz-batik-keren/

Menjaga Elastisitas Si Kenyal (Ban)

Cuaca ekstrem - hujan dan panas terik - menjadi musuh utama karet-karet di mobil. Komponen-komponen itu antara lain karet wiper, pintu, kap mesin, lis kaca, dan masih banyak lagi. Jika sampai terabaikan, potensi menggangu saat berkendara semakin terbuka.

Agar elastisitas dan kekenyalan terjaga, semprotkan cairan mengandung silikon. "Minimal lakukan satu kali dalam sebulan. Cairan perawatan karet beragam dijual di pasaran," sebut Robertus Lukman dari PT Kharisma Perkasa, distributor Autoglym di Indonesia.

Ikuti langkah-langkah perawatannya.
• Persiapkan alat dan kelengkapan seperti kain lap basah dan kering, kuas, cairan pelembab karet yang mengandung silikon.
• Bersihkan terlebih dahulu permukaan karet dan sekitarnya.
• Selain lap, pergunakan kuas untuk membersihkan debu yang masih melekat.
• Semprotkan spray yang mengandung silikon di sekujur karet secara merata.
• Cara lain adalah dengan menyemprotkan spray ke spons. Selanjutnya oleskan cairan tadi ke sekujur komponen karet yang dituju.
• Diamkan sejenak dan pastikan cairan tersebut meresap ke dalam karet.
• Komponen karet siap tampil lebih segar.

Ingat, langkah ini merupakan pencegahan agar fungsi komponen dari karet tidak sampai mengalami kerusakan. Langkah di atas tidak berlaku buat karet yang sudah rusak.

Sumber:
http://otomotif.kompas.com/read/xml/2010/02/23/18082353/menjaga.elastisitas.si.kenyal

Perbandingan Kompresi Vs Oktan Bensin

Kendati sering dicantumkan dalam spesifikasi mesin, ternyata masih banyak dari mereka yang mengaku sebagai pencinta otomotif belum mengerti tentang perbandingan kompresi. Di lain hal, masih ada juga produsen yang tidak mau mencantumkan aspek yang satu ini.
Padahal, dengan mengetahui perbandingan kompresi, si pemilik mobil tahu "menu" BBM yang cocok untuk mesin kendaraannya. Apakah premium (88), bensin dengan oktan 92, atau 95? Apakah mesin tersebut termasuk efisien atau tidak?

Kompresi Tinggi
Perbandingan di sini bukanlah kompresi atau tekanan, melainkan lebih tepat pada perbandingan ruangan atau volume. Perbandingan kompresi adalah perbandingan volume ruangan ketika piston berada di titik mati atas (TMA) dan titik mati bawah (TMB).
Saat berada di TMA, di atas puncak piston masih tersisa sedikit ruang untuk memampatkan udara dan bahan bakar (mesin bensin), busi, injektor (untuk injeksi langsung), dan tentu saja kepala klep yang mengatur keluar masuk udara segar dan sisa pembakaran.
Selanjutnya, ketika berada di TMB, ruang yang ada di atas piston sangat besar. Selain ruang kecil di kepala silinder, kini ada tambahan ruang dari blok silinder dengan ukuran lebih besar.
Nah, bila dibandingkan, antara ruang saat piston berada di TMA dan TMA, itulah yang disebut perbandingan ruang kompresi. Kalau perbandingan kompresi disebutkan 10,0 : 1, maka itu berarti perbandingan ruang saat piston di TMA dan TMB adalah 10,0 : 1.
Makin tinggi perbandingan kompresi, makin efisien kerja mesin. Namun, mesin juga butuh bahan bakar dengan kualitas lebih baik. Misalnya, untuk mesin dengan perbandingan kompresi 10 : 1, tak ada tawar-menawar lagi selain harus menggunakan bensin dengan nilai oktan di atas 90.
Pada kondisi darurat, BBM yang dipakai bisa saja premium. Namun kalau dipaksa terus menggunakan asupan yang kurang bagus ini, maka pencernaan "perut" mesin juga tidak akan bekerja dengan normal.
Sebagai contoh, kompresi tinggi yang membuat mesin lebih efisien dapat dilihat pada salah satu produk Honda yang menggunakan dua mesin berbeda, yaitu CR-V, seperti berikut.

2.0 liter
2.4 liter
Perbandingan kompresi
10,5 : 1
9,3 : 1
Tenaga maks (PS @rpm)
150 @6.200
170 @5.800
Torsi maks (kg-m @rpm)
19,4 @4.200
22,2 @4.200

Lebih EfisienMesin CR-V 2.0 liter yang masih menggunakan teknologi katup SOHC ternyata lebih efisien dibandingkan mesin 2,4 liter DOHC dengan perbandingan kompresi yang tinggi. Berdasarkan data di atas, mesin 2,0 liter mampu menghasilkan tenaga 75 PS per liter, sedangkan mesin 2,4 liter menghasilkan 70,8 PS per liter. Begitu juga dengan torsi. Mesin 2,0 liter menghasilkan 9,7 kg-m per liter, sedangkan mesin 2,4 liter hanya 9,25 kg-m per liter.

Dikutip dari: http://otomotif.kompas.com/read/xml/2010/02/22/17181010/perbandingan.kompresi.vs.oktan.bensin

Contact us

Nama

Email *

Pesan *